Setelah melonjak dari level 75.56 hingga setinggi 79.52 akibat intervensi Jepang, USD/JPY kembali anjlok hampir sepertiga dari kenaikannya seiring memudarnya dampak intervensi. Yen juga menguat terhadap sejumlah mata uang asing lainnya karena sebagian investor menilai bahwa intervensi secara sepihak ini kurang efektif. Jepang mungkin akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan hal ini kepada negara G7.
Adapun pembahasan bahwa menteri keuangan Jun Azumi menghabiskan sekitar 5 hingga 75 trilliun yen hari Senin kemarin untuk membeli dollar, angka ini jauh lebih tinggi dari rekor intervensi bulan Agustus lalu yaitu 4.5 trilliun. Banyak pelaku pasar yang terkejut dengan intervensi secara mendadak ini karena minggu lalu mereka sudah menambah program pembelian asset sebanyak 5 trilliun yen dengan total saat ini 55 tilliun yen.
Walaupun begitu, menteri keuangan Azumi sudah menyampaikan dengan sangat jelas bahwa beliau akan terus intervensi sampai ia merasa puas namun beliau tidak memberitahukan target level intervensi selanjutnya. Kami memperkirakan USD/JPY akan bergerak konsolidasi dan cenderung turun namun tertahan di level support 77.48. Pasar mungkin sudah berhati-hati dalam menjual USD/JPY karena Jepang diprediksikan akan melakukan intervensi lagi dalam minggu ini.
Di awal tahun ini, G7 sempat bekerja sama dengan Jepang untuk melakukan intervensi di bulan Maret namun untuk bulan Agustus dan Oktober ini Jepang melakukannya sendiri. Setelah intervensi di bulan Maret, USD/JPY melonjak dari 75.98 hingga 85.51 dalam waktu kurang dari 3 minggu. Dampak intervensi bulan Agustus relatif kecil karena USD/JPY hanya mampu naik dari 76.28 hingga 80.23 dalam waktu kurang dari 3 hari kemudian anjlok lagi dan menyentuh level 76.28 lagi dalam waktu 3 minggu. Kami memprediksikan Jepang akan membuat USD/JPY menembus level 80 atau setidaknya hingga target 82-85 sebelumnya akhirnya intervensi dihentikan.
Adapun pembahasan bahwa menteri keuangan Jun Azumi menghabiskan sekitar 5 hingga 75 trilliun yen hari Senin kemarin untuk membeli dollar, angka ini jauh lebih tinggi dari rekor intervensi bulan Agustus lalu yaitu 4.5 trilliun. Banyak pelaku pasar yang terkejut dengan intervensi secara mendadak ini karena minggu lalu mereka sudah menambah program pembelian asset sebanyak 5 trilliun yen dengan total saat ini 55 tilliun yen.
Walaupun begitu, menteri keuangan Azumi sudah menyampaikan dengan sangat jelas bahwa beliau akan terus intervensi sampai ia merasa puas namun beliau tidak memberitahukan target level intervensi selanjutnya. Kami memperkirakan USD/JPY akan bergerak konsolidasi dan cenderung turun namun tertahan di level support 77.48. Pasar mungkin sudah berhati-hati dalam menjual USD/JPY karena Jepang diprediksikan akan melakukan intervensi lagi dalam minggu ini.
Di awal tahun ini, G7 sempat bekerja sama dengan Jepang untuk melakukan intervensi di bulan Maret namun untuk bulan Agustus dan Oktober ini Jepang melakukannya sendiri. Setelah intervensi di bulan Maret, USD/JPY melonjak dari 75.98 hingga 85.51 dalam waktu kurang dari 3 minggu. Dampak intervensi bulan Agustus relatif kecil karena USD/JPY hanya mampu naik dari 76.28 hingga 80.23 dalam waktu kurang dari 3 hari kemudian anjlok lagi dan menyentuh level 76.28 lagi dalam waktu 3 minggu. Kami memprediksikan Jepang akan membuat USD/JPY menembus level 80 atau setidaknya hingga target 82-85 sebelumnya akhirnya intervensi dihentikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar