Sentimen pasar sempat mengalami pelemahan setelah referendum Yunani kembali memicu kekhawatiran terhadap krisis utang zona Eropa. Asset beresiko mengalami penjualan besar-besaran sehari sebelumnya akibat jeleknya data manufaktur dari berbagai negara. Selama sesi perdagangan Amerika, indeks manufaktur ISM diluar perkiraan turun menjadi 50.8 di bulan Oktober dibanding prediksi kenaikan 52.1 sementara harga manufaktur ISM anjlok menjadi 41. Indeks saham Eropa semuanya berada di zona Eropa dengan DAX dan CAD merosot lebih dari -4.5% sementara FTSE turun -2.7%. Dow Jones dibuka anjlok cukup tajam tadi malam kemudian ditutup -297.05 poin sementara indeks Dollar AS melonjak hingga setinggi 77.67.
PDB kuartal ke-3 Inggris bertumbuh 0.5 dibanding estimasi 0.3%. Namun, Sterling tertekan oleh pelemahan data manufaktur. Indeks manufaktur PMI secara tidak terduga anjlok tajam dari 51.1 menjadi 47.4 di bulan Oktober dibanding konsensus 50. Angka tersebut merupakan level terendah dalam 28 bulan terakhir dengan pelemahan terlihat dari sektor produksi, pemesanan dan perekrutan tenaga kerja. Data ini memperkuat pandangan bank sentral Inggris BoE bahwa inflasi diperkirakan akan jatuh tajam di tahun depan sehingga bank sentral mungkin akan menerapkan kebijakan pelonggaran lagi seperti menambah pembelian asset. Data SVME Swiss juga turun melebihi perkiraan menjadi 46.9, level terendahnya sejak Juli 2009.
Data PMI China juga diluar perkiraan melemah menjadi 50.4 di bulan Oktober dari bulan sebelumnya 51.2 sementara pasar memprediksikan adanya kenaikan menjadi 51.8. Angka ini merupakan level terendahnya dalam waktu hampir 3 tahun. Data pemesanan ikut turun dari 51.3 menjadi 5.5 akibat merosotnya 'order eksport' dari 50.9 menjadi 48.6. Situasi ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di China sedang menghadapi lebih banyak resiko eksternal dibanding resiko domestik. Data manufaktur ini juga membuktikan bahwa perekonomian China mulai melambat, sehingga pemerintah China mungkin akan menerapkan kebijakan pelonggaran. Kami memperkirakan suku bunga China tidak akan dipotong hingga akhir tahun 2011 namun ada spekulasi bahwa rasio persyaratan dana minimum perbankan akan diturunkan diakhir tahun.
Bank sentral Australia memotong suku bunganya hari Selasa kemarin untuk pertama kalinya sejak bulan April 2009 sebanyak 25 basis poin dari 4.75% menjadi 4.5% karena inflasi sudah mulai teratasi oleh 'meredanya permintaan' dan 'tingginya nilai kurs'. Dalam pernyataannya, bank sentral RBA menyampaikan kewaspadaannya terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. RBA juga menurunkan prediksi inflasi dan memberikan sinyal bahwa prospek pertumbuhan masih akan berada dalam trend. Indeks harga perumahan Australia turun -1.2% di kuartal ke-3, jauh lebih baik dari prediksi -1.5% qoq.
Perdana menteri Yunani Papandreou hari Selasa kemarin berkata bahwa referendum diperlukan sebagai jalan pintas untuk persetujuan uni Eropa yang baru. Sementara itu, beliau juga akan menggelar voting kepercayaan terhadap parlemen yang akan dimulai hari ini dan berakhir tgl 4 November. Adapun kemungkinan bahwa pemerintah Yunani akan kalah dalam referendum tersebut, menurut hasil survey yang menunjukkan ada sebanyak 59% responden yang menolak kesepakatan baru dari uni Eropa namun 73% masih ingin tinggal di zona Eropa. Jika George Papandreou ternyata kalah dalam referendum tersebut maka pemilu yang baru masih akan digelar namun memakan waktu 3-4 minggu hingga parlemen dibubarkan. Di masa kekosongan politik, kebijakan penghematan yang sedang diimplementasikan di negara Yunani akan disuspensi. Jika partai oposisi yang menang maka negosiasi ulang dari semua kesepakatan mungkin diperlukan. Tentu saja, reaksi dari pemimpin Eropa juga tidak dapat dipastikan. Apabila skenario ini terjadi, apakah IMF akan menunda peluncuran dana sebesar 2.2 milliar euro kepada Yunani yang mungkin akan diberikan di pertengahan bulan November.
PDB kuartal ke-3 Inggris bertumbuh 0.5 dibanding estimasi 0.3%. Namun, Sterling tertekan oleh pelemahan data manufaktur. Indeks manufaktur PMI secara tidak terduga anjlok tajam dari 51.1 menjadi 47.4 di bulan Oktober dibanding konsensus 50. Angka tersebut merupakan level terendah dalam 28 bulan terakhir dengan pelemahan terlihat dari sektor produksi, pemesanan dan perekrutan tenaga kerja. Data ini memperkuat pandangan bank sentral Inggris BoE bahwa inflasi diperkirakan akan jatuh tajam di tahun depan sehingga bank sentral mungkin akan menerapkan kebijakan pelonggaran lagi seperti menambah pembelian asset. Data SVME Swiss juga turun melebihi perkiraan menjadi 46.9, level terendahnya sejak Juli 2009.
Data PMI China juga diluar perkiraan melemah menjadi 50.4 di bulan Oktober dari bulan sebelumnya 51.2 sementara pasar memprediksikan adanya kenaikan menjadi 51.8. Angka ini merupakan level terendahnya dalam waktu hampir 3 tahun. Data pemesanan ikut turun dari 51.3 menjadi 5.5 akibat merosotnya 'order eksport' dari 50.9 menjadi 48.6. Situasi ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di China sedang menghadapi lebih banyak resiko eksternal dibanding resiko domestik. Data manufaktur ini juga membuktikan bahwa perekonomian China mulai melambat, sehingga pemerintah China mungkin akan menerapkan kebijakan pelonggaran. Kami memperkirakan suku bunga China tidak akan dipotong hingga akhir tahun 2011 namun ada spekulasi bahwa rasio persyaratan dana minimum perbankan akan diturunkan diakhir tahun.
Bank sentral Australia memotong suku bunganya hari Selasa kemarin untuk pertama kalinya sejak bulan April 2009 sebanyak 25 basis poin dari 4.75% menjadi 4.5% karena inflasi sudah mulai teratasi oleh 'meredanya permintaan' dan 'tingginya nilai kurs'. Dalam pernyataannya, bank sentral RBA menyampaikan kewaspadaannya terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. RBA juga menurunkan prediksi inflasi dan memberikan sinyal bahwa prospek pertumbuhan masih akan berada dalam trend. Indeks harga perumahan Australia turun -1.2% di kuartal ke-3, jauh lebih baik dari prediksi -1.5% qoq.
Perdana menteri Yunani Papandreou hari Selasa kemarin berkata bahwa referendum diperlukan sebagai jalan pintas untuk persetujuan uni Eropa yang baru. Sementara itu, beliau juga akan menggelar voting kepercayaan terhadap parlemen yang akan dimulai hari ini dan berakhir tgl 4 November. Adapun kemungkinan bahwa pemerintah Yunani akan kalah dalam referendum tersebut, menurut hasil survey yang menunjukkan ada sebanyak 59% responden yang menolak kesepakatan baru dari uni Eropa namun 73% masih ingin tinggal di zona Eropa. Jika George Papandreou ternyata kalah dalam referendum tersebut maka pemilu yang baru masih akan digelar namun memakan waktu 3-4 minggu hingga parlemen dibubarkan. Di masa kekosongan politik, kebijakan penghematan yang sedang diimplementasikan di negara Yunani akan disuspensi. Jika partai oposisi yang menang maka negosiasi ulang dari semua kesepakatan mungkin diperlukan. Tentu saja, reaksi dari pemimpin Eropa juga tidak dapat dipastikan. Apabila skenario ini terjadi, apakah IMF akan menunda peluncuran dana sebesar 2.2 milliar euro kepada Yunani yang mungkin akan diberikan di pertengahan bulan November.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar