RUNNING STRING

Senin, 10 Oktober 2011

Weekly Market Analysis: Asset beresiko terjadi rebound namun tertahan di bawah level resistennya, apakah rally ini akan berakhir dalam minggu ini?

- Sentimen pasar mengalami pembalikkan arah cukup drastis pada minggu lalu didukung oleh pembahasan rencana rekapitalisasi bank Eropa, penambahan kebijakan non-konvensional dari ECB, ekspansi Quantitative Easing (QE) dari BoE dan beberapa data ekonomi positif.

Perkembangan terkini memperlihatkan bahwa aksi penjualan sudah melebihi batas klimaks jangka pendek di awal minggu lalu. Namun kenaikannya mulai tertahan setelah dirilis data non farm payroll Amerika ditambah dengan degredasi rating dari negara-negara di Eropa.

Adapun level-level resisten yang belum ditembus yaitu: resisten retracement Dow Jones di 11,348, resisten S&P 500 di 1,187.7, resisten indeks komoditi CRB di 312.26, support indeks dollar di 77.30, resisten EUR/USD di 1.3689, resisten GBP/USD di 1.5715 dan level resisten AUD/USD di 0.9984.

Pembahasan mengenai rekapitalisasi bank Eropa membantu kestabilan sentimen pasar dari kecemasan bangkrutnya Yunani selama sesi perdagangan minggu lalu. Komisioner uni Eropa Rehn memulai pembahasan tersebut di awal bulan ini setelah ia melihat perlunya langkah 'konkrit dan terkoordinasi' untuk menambah modal ke dalam sektor perbankan.

Anggota IMF Borges berkata "sebanyak 100-200 milliar euro" dibutuhkan untuk merekapitalisasi bank-bank Eropa. Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung ide ini dan berkata bahwa ia juga berpikir inilah saatnya untuk melakukan 'pendekatan bersama' dan 'Jerman sudah siap untuk melakukan rekapitalisasi.' Walaupun begitu, para pemimpin Eropa belum mencapai kesepakatan terhadap rencana ini karena ada selisih pendapat antara Jerman dan Perancis.

Sarkozy dari Perancis lebih memilih untuk menggunakan dana EFSF sebesar 440 milliar euro untuk rencana rekapitalisasi namun Merkel dari Jerman lebih menyukai modal pribadi. Sarkozy menolak untuk membiarkan Yunani bangkrut namun Merkel sudah siap menerima kenyataan pahit tersebut.

Adapun berita yang menghambat rebound asset beresiko yaitu degredasi rating Italia dan Spanyol hari Jumat kemarin oleh Fitch. Rating Spanyol dipotong dari AA+ menjadi AA- sementara Italia dipotong dari AA- menjadi A+. Prospek ekonomi dari 2 negara ini masih dinilai negatif. Fitch melihat bawah degredasi ini mencerminkan intensifikasi dari krisis zona Eropa. Moody's sebelumnya juga sudah memotong rating Italia sebanyak 3 tingkat dari Aa2 menjadi A2 dengan outlook negatif. Moody's saat ini sedang melakukan penilaian terhadap rating Aa1 Belgia dan kemungkinan akan didegredasi.

Indeks Dollar AS terjadi koreksi tajam setelah menyentuh level 79.83. Namun support kuat terlihat dalam uptrend channel jangka pendek, yang memicu kejatuhan hingga 78.06 di hari Jumat kemarin. Dalam hal ini, dengan adanya support di 77.30 maka rally Dollar masih akan terjadi, setidaknya kenaikan hingga di atas level psikologis 80. Namun momentum kenaikan sudah jelas mulai melemah dan resisten kuat mungkin akan terlihat di kisaran 50% Fibonacci Retracement di 80.70 (yang ditarik dari level 88.70 hingga 72.69) sehingga penguatan Dollar terbatas dan kembali bergerak konsolidasi.

Pasar mungkin berlangsung sepi di hari Senin ini karena Jepang, Amerika dan Kanada sedang merayakan hari libur nasional. Akan tetapi, seperti yang sudah dibahas, fokus utama minggu ini diantaranya apakah asset-asset beresiko akan memperluas rebound minggu lalu atau ia malah akan kembali melemah. Berita dari zona Eropa mengenai rencana rekapitalisasi bank, kebangkrutan Yunani, dan penurunan rating kredit akan menjadi penggerak utama dari sentimen pasar. Adapun indikator ekonomi yang harus diperhatikan yaitu:

• Senin: German trade balance, Eurozone Sentix investor confidence
• Selasa: UK RICS house price balance, industrial and manufacturing productions, NIESR GDP estimate
• Rabu: UK employment data; FOMC minutes
• Kamis: BoJ minutes, Australia employment data; UK trade balance, US trade balance, jobless claims
• Jumat: China CPI; Eurozone CPI, trade balance; US retail sales, University of Michigan consumer sentiments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARICATURES