Data NFP menunjukkan pendapatan yang diterima oleh 80% pekerja AS yang memberikan sumbangan besar pada angka GDP AS. Data tersebut merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. The Fed dan pemerintah menggunakan indikator ini untuk menentukan kondisi perekonomian saat ini dan memprediksi keadaan diwaktu yang akan datang. Para penentu kebijakan selalu mempertimbangkan data tenaga kerja guna membuat keputusan-keputusan penting.
Semakin banyak job berarti semakin tinggi juga angka NFP, dan kondisi bisnis akan meningkat dengan bertambahnya investasi dan perekrutan tenaga kerja sehingga permintaan akan naik. Keadaan sebaliknya terjadi jika angka NFP turun. Patokan perkiraan angka NFP yang normal saat ini adalah sekitar 200,000 job (kurang lebih). Dibawah angka tersebut biasanya tingkat pengangguran akan meningkat, menunjukkan permintaan yang berkurang atau kepercayaan bisnis yang menurun. Keadaan sebaliknya terjadi untuk angka NFP yang tinggi.
Pengaruh NFP AS terhadap nilai tukar USD NFP naik berarti banyak job yang tercipta dengan jumlah pekerja yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan naiknya permintaan konsumen, dan akan berdampak positif pada nilai tukar USD. Jadi jika angka NFP naik maka nilai tukar USD akan menguat, jika NFP turun nilai tukar USD akan melemah.
Dampaknya terhadap USD biasanya tergantung dari perbedaan antara data aktual (hasil rilis) dan ekspektasi, yaitu data hasil konsensus dari para ekonom dan analis, atau perkiraan. Jika data aktual lebih besar dari perkiraan maka USD akan menguat, dan sebaliknya jika data aktual lebih kecil dari perkiraan maka USD akan melemah. Semakin besar perbedaan data aktual dan perkiraan maka semakin tinggi penguatan atau pelemahan nilai tukar USD.Data Non-Farm Payrolls AS
Non-Farm Payrolls (NFP) adalah laporan data mengenai daftar gaji yang diterima oleh para pekerja AS pada semua sektor bisnis kecuali:
- pegawai pemerintah federal (seperti PNS di Indonesia).
- pekerja sektor pertanian dan perkebunan.
- pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja pada individu.
- pekerja organisasi nirlaba (non profit) yang memberikan konsultasi pada individu.
Jadi gaji para trader termasuk dalam daftar NFP. hehehe...
Semakin banyak job berarti semakin tinggi juga angka NFP, dan kondisi bisnis akan meningkat dengan bertambahnya investasi dan perekrutan tenaga kerja sehingga permintaan akan naik. Keadaan sebaliknya terjadi jika angka NFP turun. Patokan perkiraan angka NFP yang normal saat ini adalah sekitar 200,000 job (kurang lebih). Dibawah angka tersebut biasanya tingkat pengangguran akan meningkat, menunjukkan permintaan yang berkurang atau kepercayaan bisnis yang menurun. Keadaan sebaliknya terjadi untuk angka NFP yang tinggi.
Pengaruh NFP AS terhadap nilai tukar USD NFP naik berarti banyak job yang tercipta dengan jumlah pekerja yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan naiknya permintaan konsumen, dan akan berdampak positif pada nilai tukar USD. Jadi jika angka NFP naik maka nilai tukar USD akan menguat, jika NFP turun nilai tukar USD akan melemah.
Dampaknya terhadap USD biasanya tergantung dari perbedaan antara data aktual (hasil rilis) dan ekspektasi, yaitu data hasil konsensus dari para ekonom dan analis, atau perkiraan. Jika data aktual lebih besar dari perkiraan maka USD akan menguat, dan sebaliknya jika data aktual lebih kecil dari perkiraan maka USD akan melemah. Semakin besar perbedaan data aktual dan perkiraan maka semakin tinggi penguatan atau pelemahan nilai tukar USD.Data Non-Farm Payrolls AS
Non-Farm Payrolls (NFP) adalah laporan data mengenai daftar gaji yang diterima oleh para pekerja AS pada semua sektor bisnis kecuali:
- pegawai pemerintah federal (seperti PNS di Indonesia).
- pekerja sektor pertanian dan perkebunan.
- pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja pada individu.
- pekerja organisasi nirlaba (non profit) yang memberikan konsultasi pada individu.
Jadi gaji para trader termasuk dalam daftar NFP. hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar