Harga emas mengalami kenaikan bahkan mencatat yang paling besar kenaikannya sejak September silam setelah Gubernur The Federal Reserve mengisyaratkan pada minggu lalu bahwa suku bunga utama masih dipertahankan rendah. Sebelumnya, diperkirakan pasar bahwa euphoria kenaikan harga emas akan berakhir dengan segala sepak terjang The Fed terkini. Indikasi berakhirnya pesta ini setelah fluktuasi pasar menunjukkan kondisi paling rendah dalam empat tahun terakhir ini disusul dengan volume perdagangan dan kontrak perdagangan yang terus mengecil di lantai bursa Comex.
Rata-rata harga emas dikisaran $1,250 per ons dalam kuartal depan, sekitar 5 persen lebih murah daripada harga emas saat ini. Para ekonom yang dimintai pendapat sebelum pertemuan The Fed pada 18 Juni kemarin telah memperkirakan The fed tidak akan mengubah kebijakan saat ini. Harga emas sepanjang 2013 memang mengalami koreksi tajam, turun sebesar 28 persen, terbesar dalam tiga puluh tahun terakhir. Jatuhnya harga membekap pasar seiring dengan lonjakan di pasar saham, yang menjadi sentiment berpalingnya investor pada asset yang lebih beresiko dan membuat perdagangan emas mengecil.
Kenaikan harga emas diawal perdagangan minggu ini diperkirakan tidak akan abadi. Berbagai peristiwa seperti di Irak dan pernyataan Yellen tersebut memang membuat harga pasar mengalami lonjakan, namun kenaikan ini dinilai hanya akan sementara saja dan harga emas akan kembali menapaki jalur koreksi panjangnya. Investor kini mulai berpaling pada asset lain yang lebih menjanjikan.Kami memperkirakan bahwa kenaikan emas saat ini bisa berakhir kapan saja. Dengan kata lain, sentimen ini tidak akan bertahan untuk jangka panjang. Satu faktor yang menyebabkan emas naik adalah ketegangan Irak dan Ukraina. Selain itu, diharapkan emas kembali ke lintasan bearish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar