Jumat, 30 Januari 2015
Rabu, 28 Januari 2015
FOMC PENENTU ARAH LOCO...
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar akan terfokus pada pertemuan
FOMC Minutes AS pada pukul 02.00 GMT+7 Kamias dini hari nanti. Dalam
pertemuan tersebut, pasar akan mengantisipasi seputar rencana kenaikan
suku bunga AS.Jika Fed memberikan indikasi positif
seputar kenaikan suku bunga pada semester pertama tahun ini, maka Dolar
akan bergerak lebih tinggi dan berpotensi bertahan diatas level 95.00
hingga 97.00. Bagi pasar Emas dan pasar mata uang utama dunia, berita
ini akan membawa tekanan turun yang cukup besar.Sebaliknya, jika terjadi indikasi
Negatif - dimana Fed menunda kenaikan suku bunga hingga 2016, maka Dolar
akan melemah dibawah 94.00 - 92.00. Bagi pasar Emas dan pasar mata uang
utama dunia, berita ini akan membawa dukungan naik yang cukup besar.sumber; http://www.kedaitrader.com/2015/01/analisa-emas-28-januari-2015.html
Senin, 26 Januari 2015
GREXIT = GREECE EXIT EUROZONE...
Yunani ibaratnya pasien berpenyakit amat berat sekaligus berpotensi
menular di zona mata uang Euro. Setelah upaya pemulihan cukup lama oleh
Troika Yunani, yang terdiri dari Bank Sentral Eropa, Komisi Uni Eropa
dan Dana Moneter Internasional, terlihat Yunani yang dililit krisis
utang amat besar nyaris kolaps. Dampaknya dikhawatirkan menular ke
negara zona Euro lainnya. Kini diperdebatkan exit-nya Yunani dari zona Euro yang dijuluki Grexit.
Harian Belanda de Volkskrant yang terbit di Amsterdam menulis komentar: Jerman lontarkan peringatan keras kepada pemilih di Yunani. Kemungkinan didepaknya Yunani dari zona mata uang Euro adalah aksi unjuk otot terkait kemungkinan hasil pemilu parlemen 25 Januari 2015. Warga harus tahu konsekuensinya, jika aliansi partai kiri anti-Euro Syriza menang pemilu. Tapi peringatan itu, juga bisa diartikan sebagai sinyal bagi warga Jerman sendiri. Pasalnya pemerintahan Angela Merkel juga mencemaskan gerakan anti-Islam dan anti warga asing serta anti politik Eropa, Pegida yang makin banyak menarik pendukung di Jerman. Sikap lemah Berlin kepada Athena dan dilonggarkannya jerat reformasi oleh Brussel, diyakini akan semakin memicu kemarahan warga Jerman.
Harian Jerman Hannoversche Allgemeine Zeitung yang terbit di Hannover dalam komentarnya melontarkan peringatan agar siap menghadapi kemungkinan efek negatif dari hengkangnya Yunani dari zona mata uang Euro. Beberapa tahun silam, Jerman masih mencemaskan reaksi berantai dari keluarnya Yunani dari zona Euro yang bisa meruntuhkan seluruh kawasan mata uang itu. Tapi sekarang ancaman bahayanya tidak terlihat lagi oleh pemerintah di Berlin. Terutama setelah Portugal dan Spanyol kembali stabil. Jerman kini justru takut reaksi berantai yang sebaliknya. Jika Athena menyatakan keluar dari haluan penghematan ketat, dikhawatirkan pemerintah di Paris dan Roma juga akan mengikuti langkah ini. Jadi debat Yunani sebetulnya jauh melewati situasi negara yang dilanda krisis utang berat itu. Sebetulnya dimulai adu kekuatan untuk mempertahankan haluan politik mendasar di benua Eropa.
Harian independen Perancis Le Monde yang terbit di Paris berkomentar: Restrukturisasi utang Yunani masih jadi tema tabu. Aliansi partai kiri Yunani, Syriza mengusung tema utama restrukturisasi sebagian utang negara itu. Juga sejumlah pakar ekonomi juga menilai, tema restrukturisasi utang cepat atau lambat harus dibahas. Perkaranya, Eropa sedang menghadapi jebakan stagnasi, resesi dan deflasi. Tapi bagi para politisi Eropa, tema restrukturisasi utang masih tabu dibicarakan. Tapi seharusnya Uni Eropa sudah harus memulai diskusi mengenai restrukuturisasi terencana sebagian utang Yunani. Hal itu jauh lebih baik ketimbang ancaman didepak dari zona Euro.
Harian Austria Der Standard juga mendorong dialog dengan Yunani. Harian yang terbit di Wina itu dalam komentarnya menulis: Belum jelas apakan Alexis Tsipras dan aliansi partai kiri Syriza akan dapat meraih suara mayoritas dalam pemilu mendatang. Yang jelas, posisi tawar menawar Yunani dalam perundingan di tingkat Eropa sangat buruk. Juga bukan rahasia lagi, bahwa Yunani dipastikan tidak akan bisa membayar seluruh utangnya. Tapi jika Uni Eropa bersedia merestrukturisasi sebagian utang, investor akan bahagia dan situasi di negara itu diperkirakan akan jauh lebih baik ketimbang jika zona Euro mendepaknya keluar.sumber; http://www.dw.de/yunani-akan-didepak-dari-zona-euro/a-18170825
Harian Belanda de Volkskrant yang terbit di Amsterdam menulis komentar: Jerman lontarkan peringatan keras kepada pemilih di Yunani. Kemungkinan didepaknya Yunani dari zona mata uang Euro adalah aksi unjuk otot terkait kemungkinan hasil pemilu parlemen 25 Januari 2015. Warga harus tahu konsekuensinya, jika aliansi partai kiri anti-Euro Syriza menang pemilu. Tapi peringatan itu, juga bisa diartikan sebagai sinyal bagi warga Jerman sendiri. Pasalnya pemerintahan Angela Merkel juga mencemaskan gerakan anti-Islam dan anti warga asing serta anti politik Eropa, Pegida yang makin banyak menarik pendukung di Jerman. Sikap lemah Berlin kepada Athena dan dilonggarkannya jerat reformasi oleh Brussel, diyakini akan semakin memicu kemarahan warga Jerman.
Harian Jerman Hannoversche Allgemeine Zeitung yang terbit di Hannover dalam komentarnya melontarkan peringatan agar siap menghadapi kemungkinan efek negatif dari hengkangnya Yunani dari zona mata uang Euro. Beberapa tahun silam, Jerman masih mencemaskan reaksi berantai dari keluarnya Yunani dari zona Euro yang bisa meruntuhkan seluruh kawasan mata uang itu. Tapi sekarang ancaman bahayanya tidak terlihat lagi oleh pemerintah di Berlin. Terutama setelah Portugal dan Spanyol kembali stabil. Jerman kini justru takut reaksi berantai yang sebaliknya. Jika Athena menyatakan keluar dari haluan penghematan ketat, dikhawatirkan pemerintah di Paris dan Roma juga akan mengikuti langkah ini. Jadi debat Yunani sebetulnya jauh melewati situasi negara yang dilanda krisis utang berat itu. Sebetulnya dimulai adu kekuatan untuk mempertahankan haluan politik mendasar di benua Eropa.
Harian independen Perancis Le Monde yang terbit di Paris berkomentar: Restrukturisasi utang Yunani masih jadi tema tabu. Aliansi partai kiri Yunani, Syriza mengusung tema utama restrukturisasi sebagian utang negara itu. Juga sejumlah pakar ekonomi juga menilai, tema restrukturisasi utang cepat atau lambat harus dibahas. Perkaranya, Eropa sedang menghadapi jebakan stagnasi, resesi dan deflasi. Tapi bagi para politisi Eropa, tema restrukturisasi utang masih tabu dibicarakan. Tapi seharusnya Uni Eropa sudah harus memulai diskusi mengenai restrukuturisasi terencana sebagian utang Yunani. Hal itu jauh lebih baik ketimbang ancaman didepak dari zona Euro.
Harian Austria Der Standard juga mendorong dialog dengan Yunani. Harian yang terbit di Wina itu dalam komentarnya menulis: Belum jelas apakan Alexis Tsipras dan aliansi partai kiri Syriza akan dapat meraih suara mayoritas dalam pemilu mendatang. Yang jelas, posisi tawar menawar Yunani dalam perundingan di tingkat Eropa sangat buruk. Juga bukan rahasia lagi, bahwa Yunani dipastikan tidak akan bisa membayar seluruh utangnya. Tapi jika Uni Eropa bersedia merestrukturisasi sebagian utang, investor akan bahagia dan situasi di negara itu diperkirakan akan jauh lebih baik ketimbang jika zona Euro mendepaknya keluar.sumber; http://www.dw.de/yunani-akan-didepak-dari-zona-euro/a-18170825
Kamis, 22 Januari 2015
Senin, 19 Januari 2015
Senin, 12 Januari 2015
Fitch downgrades Russia to BBB-, one notch above junk
Fitch Rating turunkan peringkat utang Rusia diturunkan menjadi “BBB-“
satu tingkat lebih tinggi dari status “Junk”. Sebelum penurunan
tersebut, peringkat utang Rusia berada pada “BBB”.kemungkinan Rusia jual emas makin mendekati kenyataan...
Rabu, 07 Januari 2015
Sabtu, 03 Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)